Masih, ternyata hingga hari ini masih menemukan kasus ketika anak baru masuk kelas enam di sekolah penulis, persoalan klasik yang setiap tahun selalu muncul.
Entah salah siapa, penulis tidak ingin membicarakannya disini, tapi yang jelas kasus ini selalu saja penulis temukan pada saat awal menerima murid yang baru masuk ke kelas enam. Harap maklum sudah puluhan tahun penulis selalu saja kebagian mengampu kelas enam.
Seperti biasa .... seperti tahun tahun yang lalu, pekan pertama kelas enam bertemu dengan penulis, pasti murid wajib mengikuti pretes dengan gaya penulis. Salah satu pretes adalah penguasaan hitung matematika yang sesuai standar hitung matematika, dan lebih khusus lagi tentang aturan dasar operasi hitung campuran.
Sebenarnya sejak penulis masih duduk di bangku SD di era tahun 1970 an ... sudah mendengan istilah (maaf) dalam bahasa Jawa yang berbunyi " PI-PA-LAN-DA" dengan tata urutan satu dua (PI-PA) dan tiga empat (LAN-DA)
dengan pengertian yang juga sudah penulis ketahui sejak usia SD sebagai berikut :
pertama yang harus dikerjakan adalah PI dan/atau PA
PI = ping (jawa), dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah KALI (perkalian)
PA = para (jawa) dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah BAGI (pembagian)
jika PI-PA sudah dikerjakan baru akan dilanjutkan dengan mengerjakan LAN dan/atau DA:
LAN = lan (jawa), dalam bahasa Indonesis dikenal dengan sebutan JUMLAH (penjumlahan)
DA = suda (jawa), dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan KURANG (pengurangan)
Kesimpulannya :
apabila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi hitung
penjumlahan-perkalian-pengurangan-pembagian
maka yang harus dihitung terlebih dahulu adalah perkalian dan pembagian terlebih dahulu
baru kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan penjumlahan dan pengurangan.
contoh soal yang dijadikan pretes beberapa hari kemarin :
sangat sederhana :
1 + 2 x 3 - 4 : 2 = ..............
hasil pretes menunjukkan hanya ada satu anak yang menjawab 5
sisanya menjawab 21/2
Komentar
Posting Komentar