Amplifier safariKATRO, Komponen dan Layout PCB

Rangkaian Amplifier yang akan guruKATRO share kali ini merupakan adopsi dari jenis Amplifier safari, makanya di beri nama safariKATRO. 

Originalnya, rangkaian Amplifier Safari yang guruKATRO adopsi ini menggunakan transistor kelas kakap, dan supply tegangan yang direkomendasikan adalah setinggi 120VDC. guruKATRO mencoba mencerna semuanya, lalu berusaha mencoba mengganti dengan menggunakan jenis transistor standar orang bawahan.

Dengan eksperimen menggunakan transistor final TIP2955 vs TIP3055 produk mospec (maklum yang lagi ada  di stok hanya itu), sedang dua pasang Toshiba A1943 vs C5200 sudah semua NEMPLOX'S di PCB eksperimen SOCL dan thunderKATRO, mungkin di lain waktu akan dicoba eksperimen menggunakan toshiba tersebut, terutama setelah guruKATRO memiliki Trafo yang memadai.

Driver Transistor juga menggunakan tipe D2058 vs B1185, harap maklum juga bahwa ternyata TIP32/32/41/42/D313/B507, juga lagi pada gak ada, musnah semuanya sewaktu beberapa kali mencoba eksperimen Amplifier.

Untuk Bias Transistor guruKATRO menggunakan BD139. sedangkan dua transistor Pre-Amp mengunakan twin transistor 8050, maklum ternyata guruKATRO kehabisan A733 juga.

Semua itu dirangkai diatas PCB sundel bolong. maklum namanya juga masih dalam tahap eksperimen, ntar kalo dah meyakinkan barruuuu ... dibuatkan PCB apiknya.

Hasil modifikasi dari Safari menjadi safariKATRO, tampilannya seperti ini :




Bila tampilannya dizoom 400% seperti di bawah ini, semua komponen akan kelihatan lebih jelas 






1. Saluran ke speaker alias output Pada origanal safari langsung mendapat dari gabungan Emitor dua transistor Final, pada safariKATRO dibuat dengan saringan R 0,1/5watt, bila ada yang ingin mencoba Emitor ketemu Emitor secara langsung seperti aslinya, tinggal ganti R 0,1 ohm itu menggunakan kawat. Atau bila ada yang ingin lebih nyleneh, ya gunakan saja seperti pada umumnya Amplifier lain, 0,5ohm 5watt.




2. Aslinya Transistor Final menggunakan paralel set A1837 vs C4793, pada safariKATRO cukup menggunakan tunggal set A1943 vs C5200, itu pada rancang PCB, pada praktek nya guruKATRO masih menggunakan TIP2955 vs TIP3055.

3. Transistor Driver aslinya menggunakan pasangan tunggal set A1837 vs C4793, disini guruKATRO downgrade menjadi TIP31 vs TIP32, itu juga masih pada skema ala guruKATRO, sedang yang sudah di eksperimen oleh guruKATRO, driver menggunakan pasangan transistor asal ada dulu, yaitu tipe B1185  vs D2058 (asal comot yang penting frekuensi dan voltage minimal dah memenuhi syarat), umpan untuk basis NPN Driver nya juga aslinya seri 5K6 guruKATRO ganti dg seri 4K7, tapi kayakya soal ini hasilnya akan sama saja. Umpan untuk basis driver PNP nya hanya satu buah dioda (1 amper) yang diseri dengan resistor 15 ohm. guruKATRO coba menggunakan seri tiga buah dioda hasilnya kayaknya juga sama saja.

4. Transistor Bias aslinya menggunakan C4793, pada skema ala guruKATRO dan juga yang dah di eksperimen oleh guruKATRO menggunakan BD139

5. Dua transistor pre-amp aslinya menggunakan MPSA92, sedang modifikasi gurukatro menggunakan A733, itu juga masih dalam skema saja, sedangkan yang sudah di eksperimen oleh guruKATRO menggunakan transistor 8050, yang ada dulu saja .... yang penting PNP lah dan frekuensinya memenuhi syarat untuk mainin audio.

6. Umumnya OCL dan beberapa tipe Amplifier lain, Emitor Transistor Bias langsung mendapat jatah Tegangan negatif, namun pada Safari disaring dulu menggunakan resistor 150 ohm yang di paralel dengan elko 220uF. Pada eksperimen guruKATRO juga mengikuti sistem safari itu, namun sesekali coba jumper emitor bias ke negatif dengan menggunakan obeng, Eh ... hasilnya tidak ada perbedaan antar di jumper dengan menggunakan paralel R dan C tersebut. mungkin karena tegangan dari TRAFO yang guruKATRO gunakan masih sangat minim.


7. Dari basis transistor bias menuju kolektor transistor pre-amp (non-inverting = maaf ini hanya bahasanya guruKATRO saja), aslinya kayak yang lain, sambung langsung. tapi disini guruKATRO memasang resistor 1 ohm, bila mau ....... ganti saja R 1ohm itu dengan kawat biasa.

8. Komponen pendukung transistor non-inverting, kayak yang lainnya. Kolektor dapat tegangan negatif melalui resistor 4K7,

Basis input audio diberi bias tegangan dari GND melalui R47K,

kapasitor jumper paralel dg resistor tersebut aslinya 100pF, tapi guruKATRO ganti dengan 102 karena disini over treble.

Juga karena Daun speaker mbud mbud saat datang nada rendah, makanya C  input yang aslinya 1uF guruKATRO ganti dengan C 104.

Kayak yang lain juga Emitor transistor ini digabung dg Emitor transistor Inverting.

9. Transistor inverting (hanya istilah guruKATRO saja),

Kolektor langsung mendapat tegangan negatif.

Basis disambung ke Speaker out melalui R 47K sabagai feedback.

Emitor yang sudah digabung dengan emitor non-inverting mendapat tegangan dari positif melalui R68K diseri dengan R 27K. pada sambungan seri kedua R itu dipasang jumper elko 47uF menuju GND. Pada prakteknya kedua R seri itu guruKATRO menggunakan R4K7 dan 22K. Mungkin karena tegangan sangat jauh dari standar, hingga bila dibiarkan ukuran R apa adanya terkesan suara sember dan nggak bersih. kalau tegangan sesuai, misal antara 24 hingga 32 VAC, mungkin akan bisa menghasilkan kualitas suara yang lebih bagus.

10. Masih berkaitan dengan Transistor pre-amp inverting input.

dari basis yang tadi sudah dipasang R47K ke speaker sebagai feedback, pasang juga seri antara resistor dengan elko menuju GND. Ukuran aslinya R 2K2 dari Basis dan dilanjut C47uF menuju GND. Tapi lagi lagi karena daus speaker jadi mbud mbud saat ada bass, maka guruKATRO gati elko itu dengan ukuran tragisssss!!! hanya 10uF. itu saja kualitas bass masih tetap tebal.


11. R 2K2 pada inverting itu jelas menunjukkan bila amplifier ini mengutamakan kualitas LOW, dan bila memungkinkan coba ganti elko dari sini menuju GND itu dengan elko 1000uF, pasti nada rendah akan sangat terasa disana. tapi anehnya amplifier dengan R inverting 2K2 kok masih mampu mengeluarkan nada treble yang bagus, ....


Ini video pamer eksperimen guruKATRO,



a. Trafo engkel (nol) 12.8VAC, disulap menjadi CT dengan keluaran sedikit diatas 16 VDC, miris kan eksperimen kali ini.

b. Sumber suara menggunakan laptop, karena MP3 Playernya  keburu laku ......

c. Tone control menggunakan pasif  kayak yang ada pada posting blog ini, hanya saja di tambah satu penguat transistor setelahnya.

d. Speaker menggunakan ACR pro bodolan bekas dikasi tetangga yang bageur, dah rusak berat siii sesungguhnya, dah dimakanin kecoa sana sini, dan magnet dah kemasukan debu/pasir lembut. Dah di bersihin eh lumayan iso di pakek ....




e. Demikian



f. Masukan dan saran dari pengunjung sangat dibutuhkan ...

g. Bila ada yang minat cetak PCB silakan sedot dari sini

h. Bila ada yang hendak merangkai dengan PCB sundel bolong, step by step tentunya pasang komponennya, nanti akan di update tutorial pemasangan dan tata letak komponennya

i. Ockey ada yang ingin .... jadi update step by step, mulai

I. Siapkan dan amati dulu jarur PCB nya.





Amati jalur GND  Positif dan negatifnya .... lalu

2.. Mulai pasang dua transistor Final, pada gambar guruKATRO menggunakan pasangan A1943 vs C5200. Anda bisa menggunakan misalnya A1216 vs C2922 atau bisa juga A1941 vs C5198 atau gunakan TIP2955 vs TIP3055, terserah lah poko'e, seng penting pasangan transistor yang biasa digunakan untuk Final Amplifier.

sekalian ya pasang Resistor saringan dari kedua Emitor menuju akiran speaker, bisa gunakan 0,1 ohm atau 0,22 ohm atau 0,33 ohm atau 0,47 ohm atau 0,5 ohm. Kalau mau ikut skema asli Amplifier Safari, Resistor itu diganti dengan kawat yang bagus saja.








2. Pasang Transistor Driver, sok atuh gunakan

TIP41/42 atau
TIP31/32 atau
D313/B507,atau
A1837/C4793 atau
yang lain ... sialakan tentukan sendiri, yang penting transistor
NPN untuk NPN Final dan
PNP untuk PNP final.
jangan sampai kebalik
......
sekalian pasang komponenya ya

Emitor NPN maupun PNP, sambung ke aliran speaker dengan resistor 1 atau 2 watt ukuran 
150 ohm, atau 100ohm atau 220 ohm atau 330 ohm


NPN (TIP 41/31/D313/C4793)
- Basis mendapat tegangan + setelah disaring dengan seri dua buah  R ukuran 4K7 dan 4K7, dan pada pertemuan seri kedua R itu dijumper dengan elko 47uF menuju saluran speaker.

- Kolektor langsung mendapat tegangan Positif persis seperti transistor final nya.







PNP (TIP 42/32/B507/A1837)
Basis mendapat bias tegangan positip dari basis NPN malalui seri satu dioda dan satu resistor 15 ohm
basis inilah yang di fungsi kan sebagai inti input, dengan tersambung ke kolektor transistor bias.

Kolektor langsung mendapat tegangan Negatif persis seperti transistor final nya.



selesai sudah transistor driver

3. Pasang Transistor Bias (BD139/JE340

Emitor mendapat tegangan negatif setelah disaring dengan paralel resistor 150 ohm dengan elko 220uF atau bila malas langsung saja ke Tegangan Negatif

Kolektor langsung tersambung ke Basis Transistor Driver PNP

Basis sambung ke kolektor transistor pre amp non inverting input, menggunakan resistor 0,1 ohm atau sambung langsung juga oke

Basis Kolektor di pasang capasitor 470pF





4. Pasang Transistor pre-amp yang basisnya jadi input audio, bisa pakai A733, guruKATRO menyebut ini sebagai non-inverting input, yang lain menyebut apa terserah.

Emitor mendapat tegangan negatif setelah disaring menggunakan seri dua resistor 22K dan 22K, pada sambungan seri di jumper menggunakan elko 47uF menuju GND

Kolektor mendapat tegangan positif melalui resistor 4K7

Basis mendapat bias tegangan dari GND melalui resistor 47K dan di paralel dengan capasitor 102, dan dipasang Capasitor 104 sebagai saringan input audio




5. Pasang Transistor pre-amp yang basisnya menjadi dipasang feedback guruKATRO menyebut ini sebgai inverting input, yang lain menyebut apa terserah. masih sama bisa menggunakan A733.

Emitor lagsung tersambung ke Emitor transistor input non-inverting diatas

Kolektor lansung mendapat tegangan negatif

Basis dipasang resistor 47K menuju aliran speaker dan ini berfungsi sebagai feedback

masih dari basis ... pasang secara seri Resistor 2K2 dengan elko silakan pilih ukuran antara 10uF hingga 1000uF, tergantung SItuasi KONdisi dan TOLeransi masing masing.



oh iya ... bila ingin nada tinggi lebih keluar, ganti R2K2 dengan ukuran yang lebih kecil
atau bila ingin nada tinggi lebih hilang, ganti R2K2 dengan ukuran yang lebih besar

Demikian step by step sudah selesai, selamat ber eksperimen, semoga hasilnya memuaskan













Komentar