Tentu anda sudah akrab dengan Jenis Amplifier Reguler, dan juga jenis Amplifier Sub Woofer. Perbedaan terbesar yang ada pada keduanya kebanyakan hanyalah pada bagian input nya saja, kalaupun ada di posisi lain, kebanyakan juga hanya pada bagian feedback IO nya saja.
Kalau perbedaan diantara keduanya pada bagian control audio, ceritanya sudah berbeda karena rangkaian tersebut tidak termasuk dalam bagian rangkaian Amplifier, melainkan tergolong pada penguat audio ataupun sejenis tone control.
Namun diantara keduanya mempunyai persamaan yang ternyata tidak dimiliki oleh jenis Booster Amplifier. Bila pada jenis Regular Amplifier (Amplifier Biasa) dan SubWoofer Amplifier sudah mampu mengangkat keluaran audio dari Tone Control atau galaxy atau bahkan sudah bisa menghasilkan kualitas suara yang cukup keras walau hanya mendapat umpan langsung dari sumber audio semacam Pre-amp-Head atau MP-Player atau CD-Player atau sumber audio yang lainnya. Sedangkan Booster Amplifier tidak mampu melakukan hal tersebut. Sumber audio yang akan dimasukkan ke input Booster Amplifier harus dalam bentuk sudah dikuatkan dengan menggunakan sebuah mini Amplifier terlebih dahulu.
Dengan keadaan seperti dijelaskan pada bait diatas ini, berarti bila menggunakan jenis Booster Amplifier sama saja dengan menggunakan dua buah Amplifier sekaligus, walaupun Amplifier yang pertama cukup menggunakan Amplifier skala kecil atau biasa dikenal dengan nama mini amplifier. Atau bila dijelaskan dalam bentuk gambar, seperti ini :
Namun diantara keduanya mempunyai persamaan yang ternyata tidak dimiliki oleh jenis Booster Amplifier. Bila pada jenis Regular Amplifier (Amplifier Biasa) dan SubWoofer Amplifier sudah mampu mengangkat keluaran audio dari Tone Control atau galaxy atau bahkan sudah bisa menghasilkan kualitas suara yang cukup keras walau hanya mendapat umpan langsung dari sumber audio semacam Pre-amp-Head atau MP-Player atau CD-Player atau sumber audio yang lainnya. Sedangkan Booster Amplifier tidak mampu melakukan hal tersebut. Sumber audio yang akan dimasukkan ke input Booster Amplifier harus dalam bentuk sudah dikuatkan dengan menggunakan sebuah mini Amplifier terlebih dahulu.
Dengan keadaan seperti dijelaskan pada bait diatas ini, berarti bila menggunakan jenis Booster Amplifier sama saja dengan menggunakan dua buah Amplifier sekaligus, walaupun Amplifier yang pertama cukup menggunakan Amplifier skala kecil atau biasa dikenal dengan nama mini amplifier. Atau bila dijelaskan dalam bentuk gambar, seperti ini :
Booster Amplifier dulu sering guruKATRO temukan pada perangkat Audio Mobil, atau seseorang yang menggunakan audio mobil walaupun dioperasikan sebagai Home Audio.
Tape Mobil yang nyata nyata sudah memiliki Amplifier itu mungkin dirasa masih kurang mempuni dalam menghentak nada treble ataupun dalam menendang nada bass, sehingga menjadikan kebanyakan personel ingin memperkuat keluaran dari tape mobil tersebut sebelum akhirnya dibunyikan pada loudspeaker.
Dari kejadian itu bisa diketahui bahwa sudah ada amplifier (dalam rangkaian tape mobile) yang sejatinya sudah mampu mengeluarkan suara cukup keras, tapi kemudian diperkuat lagi menggunakan Booster Amplifier agar kualitas suaranya jauh lebih berasa.
Sejatinya rangkaian Boster Amplifier sama saja dengan Amplifier Reguler, bedanya hanya ada pada bagian inputnya sahaja. Karena input akan dimasuki oleh suara yang sudah keras, maka langkah pertama harus di sareing terlebih dahulu menggunakan Resistor minimal ukuran 10K (coklat-hitam-orange).
Pemasangan filter dengan resistor 10K itu disamping untuk mengurangi volume yang masuk, juga berfungsi untuk menjaga agar Amplifier tape mobil dalam keadaan tetap dingin.
Pemasangan Filter resistor 10K berada antara output Mini Amplifier (Tape Mobil) menuju input Booster Amplifier
Agar rangkaian menjadi rapi dan tidak mudah rusak, maka pemasangan Filter resistor 10K itu sebaiknya terpadu dalam rangkaian input Booster amplifier. Filter dengan resistor 10K itu belum cukup untuk menepis over audio, agar kinerja filter itu bisa bekerja dengan baik, filter resistor 10K itu mesti didukung dengan jumper Resistor 100Ω (variatif hingga 1K) menuju Ground (GND),
Tapi itu saja jelas belum cukup, karena rangkaian seperti itu tentunya belum bisa menghasilkan kualitas audio yang High Fidelity.
Dan mulai dari sini kita mencoba membuat rangkaian penguat bass dan treble untuk Booster Amplifier.
1. Apabila Mini Amplifier itu sudah memiliki tone control dan tidak ingin membuat tone control pada Booster Amplifier, maka filter Booster Amplifier cukup seperti ini :
Perbedaan dengan input jenis Amnplifier lainnya adalah pada tiga buah resistor yang terdapat pada awal input.
NB : variasi ukuran resistor jumper dari input menuju GND adalah antara 100Ω hingga 1000Ω (1KΩ)
Rangkaian berikutnya sebelum masuk ke input Booster Amplifier sama saja dengan yang ada pada Postingan RANGKAIAN KECIL UNTUK MENJERNIHKAN AUDIO
atau
2. Apabila Mini Amplifier itu tidak memiliki tone control atau sudah memiliki tone control tapi kita masih ingin membuat tone control lagi disini, maka filter Booster Amplifier akan menjadi seperti ini :
Inti kinerja rangkaian filter untuk Booster Amplifier ini adalah terdapat pada Resistor Jumper dari input menuju Ground (GND) (yang guruKATRO beri tanda panah merah). Varian ukuran resistor yang dulu pernah guruKATRO jumpai dari baerbagai jenis dan model berkisar antara 100Ω hingga 1000Ω (1KΩ)
Dengan dipasangnya Resistor jumper itu Amplifier jenis Booster ini akan menghasilkan kualitas suara yang sangat lemah apabila input hanya diberi makanan dari Tone control atau galaxy atau mixer. Agar Booster Amplifier bisa menghasilkan suara yang mantap, input harus datang dari output Amplifier.
Keuntungan menggunakan Amplifier jenis Booster ini adalah bisa menghasilkan Kualitas Bass hampir setara dengan sub woofer namun efek nendang tetap sangat terasa.
Bila terjadi over audio kita tinggal mengecilkan volume yang ada pada mini amplifier atau bisa juga dengan memperbesar ukuran resistor (10K) pada inputnya.
Amplifier Final bisa menggunakan TDA2030 atau TDA2050 atau jenis yang lainnya.
Sedangkan mini Amplifier bisa menggunakan Portable Radio atau walkman atau discman atau membuat sendiri menggunakan IC LA4183 atau KA2209
Komentar
Posting Komentar