Merangkai Tone Control 2 Transistor

Pada posting yang telah berlalu, dalam tag Elektrik elektronik, guruKATRO pernah mempublikasikan Tone control pasif dengan judul : Tone Control Sederhana tapi mampu hasilkan audio HiFi. Dan pada kesempatan kali ini guruKATRO akan bagikan sebuah rangkaian tone control yang bersifat aktif.
KLIK UNTUK MERAKIT SUB WOOFER MUDAH DAN MURAH

baca juga : BASS TREBLE BOOSTER DENGAN IC UA741

- Mempelajari cara kerja Tone Control Aktif

Eh barangkali masih ada yang kurang tahu perbedaan aktif dan pasif dalam hal rangkaian tone control ini. Yang dimaksud Tone control aktif adalah sejenis tone control yang pada operasinya melibatkan piranti IC atau transistor, dimana dengan adanya piranti tersebut menyebabkan kinerja nya harus didukung oleh arus listrik (dalam hal ini arus listrik untuk men-supply tenaga IC atau transistor tersebut). Tanpa arus listrik, tone control jenis ini tidak akan mengeluarkan audio. Tapi bila diberi arus listrik akan sekaligus menambah volume audio.

Sedangkan Tone Control jenis pasif adalah tone control yang tidak memerlukan arus listrik, fungsinya hanya menahan dan mengalirkan frekuensi audio yang diinginkan saja. Tone control ini hanya memerlukan ground saja, tidak diberi tegangan tetap bisa mengeluarkan audio, namun volume nya akan menjadi lebih kecil, karena itu bisanya setelah tone control ini mesti dipasang penguat audio, baru disalurkan ke amplifier. 

Berikut contoh rangkaian Tone control aktif

Rangkaian tone control jadi, banyak dan bisa dibeli dengan mudah serta murah di toko toko penjual, Skema jadi juga sudah sangat banyak beredar di dunia maya. namun disini, khususnya untuk para pemula seperti yang membuat posting ini, agar lebih mudah diikuti, seperti biasa guruKATRO share penyusunan nya step by step, dengan tujuan akan lebih mudah mengerti sistem kerjanya.

Pertama buatlah dulu rangkaian penguat transistor pada input nya, dengan posisi input masuk melalui kaki basis dan output keluar melalui kaki emitor.



  • kaki kolektor mendapat supply tegangan + secara langsung (disini abaikan dulu resistor 330 ohm dan elko 470 uF, karena komponen ini bersifat general untuk seluruh rangkaian tone control)
  • kaki basis yang menjadi input audio mendapat bias tegangan + (positif) dari kaki kolektor melalui resistor 470K 
  • kaki emitor yang menjadi output audio mendapat supply - (negatif) melalui resistor antara 1K hingga 5K6, pada contoh diatas menggunakan resistor berukuran 2,2 kilo ohm
  • input menuju basis dan output dari emitor mengalir melalui elko 1uF, dengan posisi kutub positif elko dipasang pada kaki transistor tersebut.


Kedua, keluar dari emitor melalui elko, buat dulu filter audio dengan rangkaian sbb :



dua buah resistor 10K-seri di paralel dengan capasitor 2,2 nano, ini berfungsi menepis nada cemprang (full-range), agar kinerja nya lebih efektif, pasang capasitor antara 100 nano hingga 330 nano dan beri resistor dengan ukuran antara 1K hingga 5K6.

Ketiga, sebelum masuk ke rangkaian tone control yang sesungguhnya, pasang dulu satu buah potensio ukuran 100K, ini berfungsi sebagai pengatur volume audio. pada kaki 3 dan kaki 2 potensio, bisa dipasang resistor antara 1K hingga 10K, atau bahkan bisa juga dipasang langsung tanpa resistor, terutama bila terasa audio output kurang keras.




Pada contoh diatas, kaki 3 potensio sebagai input audio maupun kaki 2 potensio sebagai output audio disaring menggunakan resistor 5K6

Sementara kaki 1 potensio dipasang ke ground (-)

Keempat, dari output kaki 2 potensio volume inilah baru akan dimulai pembuatan tone control yang sebenarnya.

dari kaki 2 potensio volume baik melalui resistor atau langsung (tidak menggunakan resistor) :

  • salurkan audio bass menuju kaki 3 Potensio Bass melalui resistor ukuran antara 1K hingga 5K6
  • salurkan audio treble menuju kaki 3 Potensio Treble melalui capasitor ukuran antara 2,2 nano hingga 4,7 nano




Kelima, audio akan keluar melalui kaki 2 poensio bass dan treble menuju transistor tone control, mari kita buat salurannya

  • dari kaki 2 potensio bass, salurkan output melalui resistor 10K
  • dari kaki 2 potensio treble, salurkan audio melalui resistor 1K

dan kedua output dari potensio itu menyatu dan bergabung pada elko 1uF untuk menuju basis.




Keenam, membuat rangkaian penepis audio, dari kaki 1 potensio bass dan treble menuju kolektor setelah melalui elko 1uF

  • untuk menepis bass, salurkan kaki 1 potensio bass melalui resistor ukuran antara 1K hingga 5K6
  • untuk menepis treble, salurkan kaki 1 potensio treble melalui capasitor ukuran antara 222 hingga 472

dan kedua output dari potensio itu menyatu dan bergabung pada elko 1uF untuk menuju kolektor.






Terakhir, rangkaian output tone control. Output audio akan keluar melalui kaki kolektor, dengan rangkaian supply transistor sbb :

  • Emitor mendapat tegangan - dari ground melalui resistor ukuran 1K dan di paralel dengan elko ukuran 47uF andUP
  • Basis yang menjadi input audio diberi tegangan bias + dari kolektor melalui resistor ukuran antara 330K hingga 1000K, (semakin besar nilai resistor akan semakin membentuk nada rendah, tapi bila terlalu besar akan terasa bas pecah)
  • Kolektor yang menjadi output audio diberi tegangan + melalui resistor ukuran antara 4K7 hingga 10K






Bila diperlukan lagi menepis middle audio, silakan pasang capasitor ukuran antara 223 hingga 473 dari kaki 1 menuju kaki 3 potensio Bass, tapi mohon maaf, yang satu ini belum sempat digambar sudah terlanjur posting dipublikasikan

Komentar